Wednesday, January 21, 2015

Tinggal di Melbourne - Part I



Sebelumnya izinkan saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2015!!


Setelah hampir setahun tinggal di kota yang konon beberapa kali dinobatkan sebagai "World's Most Livable City", saya akan mencoba berbagi sedikit pengalaman mengenai hidup di Melbourne.   

Kota Multikultural
Melbourne merupakan kota yang sangat multikultural. Mungkin banyak orang yang memiliki bayangan bahwa hidup di suatu kota di Australia, yang merupakan sebuah ‘negara Barat’ (sebuah istilah yang tidak merujuk pada letak geografis suatu negara), didominasi oleh sosialisasi dengan orang-orang ‘bule’ dan setiap hari makan roti dengan keju.
Namun hal ini sama sekali berbeda dengan yang saya jumpai di Melbourne, terutama di daerah CBD. Di sini, selain warga keturunan Eropa banyak pula terdapat orang Asia (Timur, Barat dan Tenggara) baik yang berstatus pelajar, pekerja, maupun penduduk. Makanan pun beragam dari masakan Indonesia, Vietnam, Jepang, Cina, Italia, Afghanistan hingga masakan Italia dan Yunani. Menariknya, teman-teman yang merupakan warga lokal sering membutuhkan waktu untuk menjawab pertanyaan, “What food is considered as the authentic Melbourne or Australian dish?”


Paskibra juga ada lho di Melbourne! Photo: http://blog.thatsmelbourne.com.au



Monday, April 14, 2014

Dare to Dream: Your Past is Not Your Future


"Too many of us are not living our dreams, because we are living our fears" 
~Firdaus Kasim (LPDP Awardee Batch #2)

I know... I know... It's been months since my last update...
In my defense, it's been very busy starting a new life in a foreign country and adapting to a student's lifestyle again after so many years. I will write about all of it someday in this blog, but for now I will just have a brief update on this blog.


In front of RMIT University's Multi-Faith Center

Thanks to my sponsor LPDP, now I'm officially able to study in a foreign country; one of the things that have been dreamed of by many people throughout the world. Coming from a simple family and raised in a small town, in the past, however, I didn't really have the courage to dream such a dream.

Yet, during my study in UI, I met a lecturer who studied in a university in London for his master degree. One day, in a consultation session, he told me a story of his life during his college day in UI.

Friday, January 17, 2014

Menggunakan Jasa Konsultan Pendidikan? Why not?


Salah satu pertanyaan terbesar yang sering kita lontarkan saat ingin mulai belajar di luar negeri adalah...

GIMANA CARA DAFTARNYA??

Terkadang kita coba membuka website universitas tujuan kita dan..  
 olala... Sepertinya rumit sekali ya cara daftarnya....

Banyak sekali formulir yang harus diisi...

Tidak sedikit link yang harus di-klik...

Belum lagi bejibun juga dokumen-dokumen yang dipersyaratkan univ...

de es be... de el el...




Sebagian dari kita mungkin langsung ter-discourage begitu melihat prosedur yang cukup kompleks seperti itu; terlebih jika kita tidak punya kerabat atau kenalan yang mengerti dan berpengalaman dalam urusan seperti ini.      

Jangan khawatir, saat ini terdapat banyak lembaga konsultan pendidikan (seperti IDP, SUN Education,  Edlink Education, dsb.) yang siap membantu kita mulai dari proses pencarian dan pendaftaran universitas, aplikasi visa, pencarian akomodasi hingga keberangkatan (bahkan penundaan keberangkatan ke semester selanjutnya atau yang dikenal dengan nama deferring offer).


Monday, September 2, 2013

Tips Memperoleh Beasiswa LPDP #3 - Leadership Training Program...

Proficiat bagi teman-teman yang sudah lolos tahap wawancara!
Akhirnya tinggal satu tahapan lagi yang harus dilalui untuk mendapatkan beasiswa LPDP ini...

Nah, sejujurnya tahapan seleksi yang terakhir ini tidaklah sesulit dua tahapan yang sebelumnya. Bahkan tahap ini bisa dibilang cukup menyenangkan dan tidak terlalu stressful bila dibandingkan tahapan yang sudah teman-teman lalui.



TAHAP 3 - Leadership Training

They may seem like your regular neighbors...

Thursday, July 25, 2013

Tips Memperoleh Beasiswa LPDP #2 - Interview!


Setelah berminggu-minggu bersambung, akhirnya saya berkesempatan untuk melanjutkan entry sebelumnya mengenai tips untuk mendapat beasiswa LPDP. :)

Nah jadiiii..... setelah lolos dalam seleksi administrasi berkas, kita akan mendapatkan pengumuman via email yang berisi undangan untuk melakukan seleksi wawancara + verifikasi berkas.

Bisa dibilang, tahap ini yang merupakan tahapan kunci yang menentukan kelulusan kita dalam aplikasi beasiswa LPDP karena kabarnya di tahap inilah banyak pelamar berguguran.


TAHAP 2 - Interview

Saturday, July 13, 2013

Tips Memperoleh Beasiswa LPDP #1 - Seleksi Berkas

Puji Tuhan!

Setelah melalui serangkaian acara dalam Leadership Training LPDP, akhirnya saya dan 138 peserta Leadership Training LPDP yang lain dinyatakan berhak menyandang predikat sebagai Penerima Beasiswa LPDP 2013 batch 2.


Nah kali ini saya akan coba share langkah-langkah serta beberapa tips untuk memperoleh beasiswa LPDP ini berdasarkan pengalaman pribadi saya.


TAHAP 1 - Seleksi Administrasi Berkas

img: http://thumbs.dreamstime.com/z/choose-people-selection-election-vote-boxes-16198645.jpg


Thursday, July 4, 2013

Wawasan Kebangsaan



Day3  - Setelah sedikit olahraga (?) dan sarapan, para peserta Leadership Training LPDP angkatan 2 memulai hari ketiga dengan pembahasan mengenai Pengantar Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia yang dibawakan oleh Mayjen TNI (Purn) E. Imam Maksudi yang merupakan Tenaga Profesional Lemhanas RI. Mula-mula dijelaskan oleh beliau bahwa bangsa Indonesia terbentuk dari berbagai suku bangsa yang majemuk, terpisah, serta memiliki pengalaman sejarah sebagai kerajaan-kerajaan yang berbeda-beda. Untuk mempersatukan berbagai suku bangsa tersebut, diperlukan suatu kesepakatan bersama yang disebut juga dengan istilah konsensus dasar nasional, yang dalam konteks ini terdiri dari:
  1. Pancasila, yang merupakan falsafah hidup Bangsa Indonesia
  2. UUD 1945, yang merupakan visi Bangsa Indonesia
  3. Bentuk Negara NKRI, yang merupakan pilihan ruang hidup bersama
  4. Semboyan Bhinekka Tunggal Ika, yang merupakan ajaran hakekat hidup manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan YME untuk menghargai perbedaan serta membentuk masyarakat yang rukun.
Selain itu, pak Imam juga mengingatkan bahwa dikotomi mayoritas-minoritas yang kini masih saja eksis di bumi pertiwi ini sebenarnya berasal dari strategi pemerintahan kolonial terdahulu untuk melemahkan bangsa.

Bila memang demikian, kita sepatutnya berbangga bahwa para pemuda dan founding fathers bangsa ini berhasil membaca strategi tersebut dan pada akhirnya bersama-sama seluruh elemen bangsa meruntuhkan kekuasaan kolonial di jaman itu.  Sungguh amat disayangkan apabila para generasi muda di zaman ini justru kembali menganut pandangan-pandangan yang hendak ditanamkan para musuh terdahulu bangsa kita....